Pesulap Merah (Tersambo II)

Sore ini cuaca adem. Panas tidak hujanpun bukan. Matahari tidak memperlihatkan diri. Agaknya bersembunyi di balik rimbunnya awan. Eh, apakah benar ada awan yang rimbun? Mak Sidi baru selesai mengunci pintu pondok di ladang beliau. Selanjutnya, seperti biasa, siap-siap untuk pulang ke rumah. Jarak dari ladang ke rumah lumayan jauh. “Sekira sebatang rokok” begitu jawabanLanjutkan membaca “Pesulap Merah (Tersambo II)”