Kutu Loncat

Lai pernah sanak mandengar nama paja ni?. Kutu loncat. Nama ilmiahnya psylidae. Kutu loncat termasuk ordo hemiptera pada kelas insecta. Lengkapnya sang kutu ini merupakan kingdom animalia dan filum antrhopda. Ini istilah biologi sanak. Dan ndak perlu pula sanak pikirkan benar.

Tapi jangan sanak bacakan lo ke mak Sidi. Naik tensi liau mendengarnya nanti tu. Ini hanya untuak kalangan terbatas. Cie..cie…cie….

Pagi nan manyogot ini mak Sidi lah duduk di lapau kopi simpang bundaran. Agaknya dari surau gedang sesudah sembahyang subuh mamak kita ni langsuang ke lapau. Prilaku statusquo mak Sidi memang canda itu.

Kaba baraliah hanyo lagi. Sungguh baralih sinan juga. Hep ta ti.. hep ta ti…..

Sudah beberapa hari belakangan, Jorong Koto Mudiak kedatangan mahasiswa KKN. Sebanyak 14 orang anak anak mahasiswa itu tinggal di rumah pendududuk. 8 orang yang pedusi di rumah Tek Kiyah, 6 orang yang kilaki di rumah pak Jorong.

Sejak adanya mahasiswa KKN ini, banyak kegiatan anak nagari terselenggara dengan meriah. Kompetisi volly, futsal, lomba baju basiba untuk induk induk. Gotong royong membersihkan bandar kampung. Semua kegiatan tersebut berjalan dengan meriah. Anak nagari yang biasanya mager, kini terlihat aktif dan bersemangat.

Kembali ke tekape.

Sambil menghirup teh telur saka tiga lenggek, mata mak Sidi tidak berkedip mengawasi layar televisi. Kebetulan stasiun tv sedang menyiarkan talkshow. Para narasumber di layar asyik membahas cara bertanam cabe.

“Assalamualaikum…!” Beberapa mahasiswa KKN rupanya memasuki lapau.

“Kumsalam” Buyung Taba yang duduk dekat pintu masuk mewakili sesisi lapau, menyahut.

4 orang mahasiswa itu mengambil tempat duduk di sebersng palanta mak Sidi.

“Permisi pak” salah seorang merangkapkan telapak tangannya ke dada sambil menyapa ke arah mak Sidi

“Iya. Silakan duduak nakan” sahut mak Sidi sambil matanya tetap ke arah layar tv. Acara talkshow itu tampaknya akah berakhir

Setelah memesan minum dan menyulut rokok para mahasiswa itu bebasa basi ke arah para warga lapau.

“Acara apa tadi, mak?”

“Penyuluhan, nakan” sahut mak Sidi. “Baa cara cara menanam lado yang baik” lanjutnya.

“Ooo…. kebetulan ini kawan kami si Joni, adalah mahasiswa pertanian, mak” kata salah seorang sambil.menunjuk temannya yang memakai kaos biru.

“Sebenarnya mamak kali ni sudah sejak kacik lagi berlado” jumawa mak Sidi.

“Belum ke jelas di kelian lagi bagai mana cara menanam lada yang baik tu”

“Kalau lada untuk daerah kita ini nggak cocok, mak” potong Joni si mahasiswa pertanian.

“Apa pula ndak cocok nye kamu ni. Tuluk tahun mamak menanamnya di ladang. Bahkan pekan yang lepas ni baru lagi mamak tanam.” Sengit mak Sidi. Memang kalau dibantah mamak kita ini otomatis tegang urat lehernya.

“Kan ikut kalian ke ladang mamak tempo hari” lanjutnya.

“Tapi yang di ladang mamak itu cabe, mak”

“Cabe apa pula nye kelian ni. Dari ninik saya dulu, lada disebutnya tu.” Terang mak Sidi. ” Ndak ke tentu di kelian tu doh”

Budi yang duduk di sebelah Joni menyenggolkan kakinya ke arah Joni. Akhirnya Jonipun paham.

“Yang kurang paham mamak adalah tentang banyaknya ulat yang menyerang lada tu” suara mak Sidi mulai menurun. Bahkanada pula kutu bagai”

“Memang efek negatif dari penggunaan pestisida yang tidak terkendali antara lain munculnya hama varian baru, mak” terang Joni.

Mak Sidi hanya mengangguk aguk saja mendengar penjelasan Joni. Tidak ada informasi yang sahih, apakah mak Sidi mengerti atau hanya sekedar mengangguk angguk sahaja.

“Kalau kutu loncat, bagaimana pula tu?”

“Tergantung dari sisi mana, mak” sambut Budi.

“Eh, banyak pula jenisnya tu ya. Apa saja tu?”

“Kalau dari bidang pertanian bisa dijelaskan oleh Joni, mak”

“Cobalah terangkan, nakan”

“Ijin, mak.” Akhirnya Joni memaparkan penjelasan tentang kutu loncat mulai dari nama latin sampai ke sifat sifat makhluk itu.

Mak Sidi kelihatanya tambah pening. Namun seperti biasa, mamak kita tetap memasang stelan yakin.

“Banyak juga kawan kawan kutu tu ya” sambil menghisap dalam dalam rokok yang terseli di jarinya. ” kalau dari sisi yang lain bagaimana pula tu?”

Budi menggamit Tondi

“Coba lu jelasin Ton. Dari perspektif manajemen.”

Tondi yang diminta menjelakan memutar arah duduknya.

“Dalam manajemen, terminologi kutu loncat ini dikenal sebagai job hopping.

Mengutip dari berbagai sumber, job hopping adalah perilaku bapindah2 pekerjaan dalam waktu yang relatif pendek.
Fenomena job hopping saat ini marak terjadi di kalangan muda. Banyak gen milenial bahkan gen z yg terjangkit “virus” job hopping.
Job hopping atau kutu loncat ini adalah orang yg cenderung tidak merasa puas dengan posisinya saat ini. Selalu tergiur dengan posisi lain di luar dirinya.
Job hopping diartikan sebagai kutu loncat dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Minang makna ini lebih dekat ke idiom rambang mato.
Umumnya orang yg job hopping adalah orang yg memiliki ambisi yang besar. Baru saja menduduki jabatan A, dia akan mengejar jabatan B. Katika di posisi B dia akan mengambil ancang ancang ke posisi C. Biasonya job hopper tidak peduli dengan jabatan yang ditinggalkan demi mengejar jabatan baru. Itulah kutu loncat alias job hopping.”

Toni menjelaskan panjang lebar

“Serupa benar dengan gaya ketua bamus kita tu ya” kali ini mak Sidi memberikan respon yang antusias. Ini menandakan apa yang diuraikan Tondi tadi menarik perhatian beliau.

“Emangnya gimana pak Ketua Bamus kita tu, mak?” Sambut Budi.

“Ada tau kalian? Tan Basa, ketua Bamus kita tu dulunya adalah Jorong kita.” Terang mak Sidi. ” baru setahun jadi jorong ikut pula di pemilihan Bamus. Kini terdengarnya akan ikut pula dia pemilihan wali tahun muka. Ndak selesai sebuah sebuah nampak di mamak”

Para mahasiswa KKN tersebut tidak memberikan tanggapan.

“Tan Basa ni orangnya susah dipegang keceknya ni. Hati hati sajalah kalian dengannya.” Nasihat mak Sidi.

Anak anak muda tersebut hanya tersenyum menanggapi

“Tidak harap hati mamak dia akan melaksanakan tugasnya nanti tu. Pasti nanti hendak pindah pula dia ke tempat lain. Apa tidak saja tunya”

“Tapi banyak juga pemilih beliau tu, pak?”akhirnya Budi bertanya juga.

“Orang yang tidak tahu kulikat dia, tetap akan memilih dia. Mamak ndak mungkin percaya le dia. Bertambah pula rukun iman nanti tu”

.

.

.

To be continue

Capers

Akhirnya Mak Sidi lolos juga sebagai capers aka calon persiden. Alhamdulillah. Dan kali ini Mak Sidi berpasangan dengan Angku Labai. Pasangan serasi, kata beberapa pengamat.

Dalam pecabutan lot yang dilakasanakan Komite Pelaksana Pemilihan Persiden (Kopelpempers) tempo hari pasangan ini memperoleh nomor urut D. Nomor urut terakhir. Pasangan A, B, C adalah kompetitor mereka.

Mengusung isu kesejahteraan pasangan MASILAB, akronim yang disepakati mereka, terpantau memiliki elektabilitas tinggi.

Alkisah, pada suatu sore Mak Sidi sedang berkampanye di sebuah kedai kopi. Kedai kopi Buyuang Taba.

Kebetulan sore itu ramai yang mengopi di sini. Tidak diinformasikan oleh nara sumber kami penyebab ramainya kedai kopi itu.

Sambil memainkan geretan di jari tangannya mamak kita terus menyampaikan visi misinya.

“Pokoknya kalian akan sejahtera” dengan penuh semangat capers kita ini berusaha meyakinkan calon pemilihnya.

“Tapi lawan Mamak barek nampak e” sela Malin Mudo “Apolagi partai urang nin gadang gadang Mak”

“Kalau dek mamak lian ko ndak ado nan barek doh nakan. Putuih”

“Tu kok misalan e manang mamak suak, lai ka stabil kabinet mamak tu?”

“Ba kok misalan e gai?” Serobot Mak Sidi “Harus manang” tegasnya.

“Jadih manah. Manang mak suak, lai ndak banyak goncangan di dewan tu mak?” Sahut Malin Mudo mengikuti

“Kan lah den kecekan ka kalian, kalau ka mamiliah den, kalian piliah pulo calon dewan dari partai pengusung Masilab” jawab Mak Sidi

“Mukasuiknyo mak?” Malin bertanya sambil mengernyitkan dahinya. “Sabalun dijawab, cubo rokok mamak stang lu” tanpa menunggu persetujuan Malin langsung meraih bungkus rokok Mak Sidi dan langsung mengeluarkan isinya.

“Itu mangkonyo manyimak nan den kecekan tu.” Ujar Mak Sidi sambil matnya tajam mengawasi pergerakan bungkus rokoknya.

“Bialah den tolong manjalehan e Mak” sela Gindo Aji dari sudut.

“Tolong jalehan lah stek Ndo” Mak Sidi mempersilakan

“Jadi kalau kito mamiliah persiden ko sesuai dengan keyakinan kito masing masing. Yakin wak dengan kemapuan pascap A atau pasangan calon persiden A, mako bantu capers A tu dengan mamilih cadep atau calon dewan pusat dari partai koalisinyo. Supayo pemerintahannyo bisa stabil.”

“Baitu pulo kalau capers B nan ka dipiliah mako cadepnyo dari koalisa B pulo. Kalau capers C nan kito yakini, piliah cadep dsri koalisi C. Kalu ndak cando itu, sio-sio karajo tu” Panjang lebar diuraikan Gindo. Beberapa pengunjung kedai terlihat mengangguk angguk. Dan tidak ada konfirmasi apakan anggukan itu tanda mengerti atau tanda makin kacau.

“Teh talua saka ciek”

Tubi kontunet

Radio Malabar Century

Hari ini seabad yang lalu, terjadi peristiwa yang sangat fenomenal. Terjadi percakapan via radio dari Negeri Belanda ke Gunung Puntang. Komunikasi langsung dengan jarak tidak kurang 12.000 km.

Komunikasi radio secara langsung tersebut terjadi pada frekuensi 49,2kHz menggunakan pemancar arc transmiter dengan pasokan daya 3.6mW. Pemancar radio ini dihubungkan ke antena yang dibentangkan dari punvak Gunung Puntang ke Gunung Halimun sejauh 2km. Luar biasa.

Stasiun radio Malabar ini dibangun di bawah komando seorang ahli fisika Dr. Ir. De Grootz.

Stasiun Radio Malabar ini kelak merupakan cikal bakal berdirinya banyak satsiun amatir di Indonesia.

Pada tahun 2018 saya berkesempatan mengunjungi situs Radio Malabar ini di Kawasan Gunung Puntang di Jawa Barat. Kunjungan itu merupakan rangkaian kegiatan Festival Gunung Puntang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata JawaBarat bekerjasama denga Orari Daerah Jabar.

Pesulap Merah (Tersambo II)

Sore ini cuaca adem. Panas tidak hujanpun bukan. Matahari tidak memperlihatkan diri. Agaknya bersembunyi di balik rimbunnya awan. Eh, apakah benar ada awan yang rimbun?

Mak Sidi baru selesai mengunci pintu pondok di ladang beliau. Selanjutnya, seperti biasa, siap-siap untuk pulang ke rumah. Jarak dari ladang ke rumah lumayan jauh. “Sekira sebatang rokok” begitu jawaban Mak Sidi ketika ada yang menanyakan jarak rumahnya ke ladang.

MS (ini adalah inisial mamak kita) mengedarkan pandangannya mengelilingi ladang. Setelah yakin bahwa segala sesuatu sudah on the track maka beliau berjalan menuju arah selatan ladang. Di bawah pohon rambutan bersandar satu sepeda motor yamaha mio. Tetapi Mak Sidi tetap bersikukuh menyatakan bahwa itu adalah honda (pada kesempatan lain akan dituturkan kisah pertengkaran sengit Mak Sidi tentang hondanya yang bermerek mio ini).

Lurus jalan koto nan gadang, bebelok lalu ke pandai sikek, mendaki jalan palo koto. Jikok direntang namuhnya panjang, rancak dipuntar nak nya singkek, Singkat sada kepeguno.

Sekira setengah batang rokok, MS membelokan honda mionya ke kanan. Ya. Lapau kopi Tek Suna. Ini adalah kedai kopi langganannya. Seingat Mak Sidi, belum pernah dia absen barang sehari untuk duduk minum kopi di kedai ini. Kecuali ketika tempo hari Mak Sidi ke Pekan Baru untuk mengelak dari keharusan vaksinasi (inipun kata MS akan diceritakanya kemudian)

Ada beberapa orang yang duduk di kedai. Ada yang asyik main domino, ada yang menonton televisi, beberapa orang bahkan asyik menatap layar ponsel yang diletakan melintang di meja.

Setelah menyahuti sapaan para penghuni kedai, MS memesan kopi.

“Biasa” katanya sambil mengangkat tangan ke arah Tek Suna di dapur.

Agaknya Tek Suna sudah paham apa yang dipesan oleh Mamak kita itu. Tanpa menunggu penjelasan maka Tek Suna debgan sigap menyiapkan pesanan. Dalam beberapa kejap (pernah dicoba menghitung kejapnya namun tidak ada yang berhasil. Ada yang menyebut sekejap, ada yang lima kejap. Tak ada kepastian) kopi dengan asap yang mengebul terhidang di meja di hadapan Mak Sidi.

“Apa ota orang di tipi tu, Man?” Mak Sidi menunjuk televisi dengan mulutnya. (harusnya memulut, ya)

“Gus Samsudin, Mak” jawab Leman.

” Siapa pula tu, dan mengapa dia?”

“Dukun, Mak. Di Jawa Timur” terang Leman

Tubikontined

Hikayat Buyung Baradai dan Putri (Sanbo II)

Alkisah dimulai dari sebuah rumah. Ini rumah bukan sembarang rumah. Rumah betuah rumah keramat.

Sayang sekali tuah dan keramat rumah ini terganggu oleh banyaknya pengunjung. Baik yang mengantarkan sanak familinya untuk menetap di sini maupun yang berkunjung untuk menjenguk saudaranya yang telah menjadi warga rumah ini. Selain membawa oleh-oleh untuk memenuhi persyaratan bajalan baaleh tapak malenggang babuah tangan untyk sanak famili yang dikunjungi, para pengunjung ini juga membawa makan makan kecil untuk petugas piket.

Eh, ini kok jadinya ke mana-mana.

Kembali ke jalur.

Alkisah, meneruskan yang tadi, ada dua warga rumah ini – di samping banyak penghuni lain- yang menonjol, Buyung Baradai dan Siti Chandrayati. Buyung dan Siti adalah pekerja di sini.

Menelisik latar belakang Buyung dan Siti, konon keduanya mempunyai hubungan kekerabatan. Buyung E adalah anak kakak ipar dari mantan suami pertama Siti Chandrayati.

O ya, Siti adalah seorang janda. Sudah dua kali dia menjanda. Suami pertamanya kawin lagi dan dia minta cerai. Suami keduanya meninggal dunia karena kecelakaan mobil.

Secara fisik, Siti adalah seorang perempuan yang berparas cantik. Selain cantik, Siti juga pintar. So far Siti dapat menyelesaikan pekerjaanya sebagai kepala bagian personalia di sini. Bahkan pihak kerajaan beberapa kali memberikan penghargaan kepada Siti. Terakhir saat ulang tahun kerajaan sembilan bulan yang lalu, Siti menerima bintang kehormatan yang diserahkan langsung oleh Yang Mulia Perdana Menteri.

Buyung Baradai oleh teman-temannya sering di panggil Bharada I atau Bharada Satu. Hal ini kandangkala menjadi ambigu. Si Buyung ini Bharada atau Bharatu. Gaje, kata anak-anak. Dan yang penting untuk diingat, Bharada yang Bharatu ini masuk bekerja di sini adalah atas rekomendasi Mak Sidi. (catat apabila perlu).

Ah, sebenarnya hal-hal yang dipaparkan di atas tidaklah penting sangat. Biasa aja. Agaknya penutur kisah ini saja yang berlebihan. Lebay.

Kembali ke tekape.

Pada suatu hari, rumah ini kedatangan pengunjung istimewa. O la la, rupanya Mak Sidi yang datang. Dan gaek ini datang tanpa pemberitahuan. Tiada esemes tiada miskol. Tetiba wajahnya muncul di layar cctv. Sontak Herman si panjaga monitor cctv memanggil Bharada I yang bukan Bharatu untuk memberitahukan penampakan Mamaknya itu.

“Barada I, ada yang kangen tuh” teriak Herman sambil melambaikan tangannya ke arah Barada.

“Siapa?”

“Mamak kita. Mak Sidi” jelas Herman sambil merokok. Rokoknya dihisap dalam dalam. Selanjutnya Herman menghempaskan asap yang memenuhi rongga mulutnya.

Baradai bergegas menghapiri Herman. Matanya menelusur satu persatu layar monitor cctv yang terpampang di hadapan Herman.

“Ini” Herman langsung menunjuk layar yang menampilkan ruang tunggu rumah tersebut.

“Suruh masuk saja, Man” kata Baradai. “Suruh ke tempat aku”

“Asssiyaap…”

Herman meraih microphone. Setelah menekan tombol on/off terdengar nada atensi dari loudspeaker di ruang tunggu. Semua pengunjung di ruang tunggu terlihat serentak menoleh ke arah loudspeaker. Selanjutnya Herman mengumumkan panggilan untuk ruang tunggu.

“Perhatian perhatian. Kepada bapak yang memakai baju batik warna coklat dan berpeci hitam, dipersilakan masuk melalui pintu empat”

Sambo (bagian I)

Pagi yang manyogot ini terasa dingin alias ngali. Embun masih menyisakan jejaknya di halaman. Hhhrrrrrrr……

Mak Sidi pagi ini langsung ke tekape. Lapau Tapi Tangaie. (sejak dua bulan yang lalu Mak Sidi berganti lapau).

Dari gerbang masjid beliau langsung belok kanan.

“Kemana, Mak?” Sangkot sang gharim masjid menyapa sambil mengernyitkan alisnya. “Belok kiri jalan ke rumah Mamak.” Sembari mengingatkan. Agaknya Sangkot merasa orang tua itu sudah mulai pikun. Tidak tahu lagi jalan pulang.

“Eh, Regar rupanya. Wakden nak ke lapau. Lapau Tapi Tangair. Lah teragak nak mengopi. Etek Regar ndak di rumah. Kepatang dia pergi ke hilir dibawa cucunya.”

“Ooo. Saya kira Mamak lupa jalan pulang.”

“Eh, kecek Regar lah didik aku ni. Santana dapat surat kacik dari etek Regar, talap juga di aku manambah seorang lagi” Mulai naik tensi orang tua ini.

Untungnya Sangkot maklum dengan karakter Mak Sidi dan tidak melayaninya lebih jauh.

“Iyalah Mak, hati-hati, jalanan masih gelap dan banyak lobangnya Mak.” Ujar Sangkot sambil tersenyum.

“Itulah dek Regar yang merusuh dan menggamang di aku. Lah lima tahun indak ada dibetulkan orang jalan kita ni.” Sahut Mak Sidi sembari menyorongkan sendal jepitnya.

“Kok keikut Regar mengopi, molah sama kita. Ada ni lebih lebih menjual minyak serai wangi” ajak Mak Sidi.

“Terimakasih Mak. Saya mau membersihkan lantai masjid. Sudah banyak debu Mak” Sangkot menolak ajakan Mak Sidi.

Akhirnya Mak Sidi beringsut meninggalkan halaman masjid.

Meski masih relatif gelap dan banyak lobang, agaknya mamak kita ini sudah hapal jalan. Tanpa kesulitan beliau akhirnya sampai di tekape. Lapau Tapi Tangaie.

“Assalamualaikum” serunya di pintu masuk.

“Alaikumsalam” terdengar beberapa suara tidak serentak dari dalam kedai.

“Eh, mamak rupanya” Amran pemilik kedai menyambut. “Tumben mamak cepat datangnya. Biasanya jam lapan”

“Tumben ni apa maksudnya ni, Nakan?” Mak Sidi menatap lurus ke arah Amran. “Mencimeeh wakden?”

“Tidaklah Mak. Masak iya Mamak dicimeeh. Ketulahan malah saya” pintas Amran.

“Jadi, apa maksudnya tu?”

“Maksudnya, yang biasa mamak datang agak siang, tetiba datang pagi. Begitu mak” jelas Amran.

“Ooooo…. begitu” Sahut Mak Sidi sambil terus masuk.

Beberapa orang yang sudah lebih dahulu duduk dalam kedai kopi itu menyapa sambil menawarkan minum. Mamak kita manyahuti dengan senyuman.

“Teh talue tigo lenggek” teriak Mak Sidi sebagai tanda pesanan minum.

“Yooop…!” Amran dengan sigap langsung beraksi.

Tanpa menunggu lama pesanan Mak Sidi sudah terhidang. Lengkap dengan goreng pisang plus ketan. Asap ketannya masih mengebul.

Televisi 20 inchi yang digangung di dinding lapau menyiarkan acara talkshow. Seru sekalai para nara sumber itu berdebat.

“Ndak ada acara warta berita ni, Nakan?” Mak Sidi menatap Amran. “Supaya tau pula kita kabar perang di Ukraina tu.”

” Sekarang ini topik yang sedang hangat, Mak” Amran menerangkan.

“Apa topitnya yang hangat tu?”

“Bharada E, Mak”

…… (bersambung)

Pembahasan materi dan soal PPPK APKS PB PGRI gelombang 1:

  1. SMP Bahasa Inggris https://youtu.be/xZnmtjyTSyU
  2. IPA-Fisika-Kimia-Biologi https://youtu.be/zwt9XlXxSD4
  3. SMP-SMA-SMK Matematika Sesi 2 https://youtu.be/smAx12_5kyM
  4. SMP-SMA-SMK Matematika Sesi 1 https://youtu.be/QaeXyWP_ARs
  5. SMP-SMA-SMK Bahasa Indonesia https://youtu.be/fsmr0raEa2s
  6. SD (Guru Kelas) https://youtu.be/ymCER_w5uDM
  7. SMP IPS https://youtu.be/B8wnumUpLoU
  8. SMA-SMK Bahasa Inggris https://youtu.be/jVOhFaRSEnw
  9. TK-PAUD https://youtu.be/5CBudvJLUsQ
    Silakan tonton, raih ilmunya. Jika berkenan silakan subscribe, like dan share.

Bapak/Ibu yang akan mengikuti seleksi ASN PPPK guru sukses dan lulus.

Tes PPPK tahap 1 hanya untuk Guru Honorer di sekolah negeri dan K2 dengan ketentuan sebagai berikut :

Ketentuan Melamar Formasi Guru P3K Tahun 2021

  1. Jika ada formasi di sekolah anda masing-masing berarti anda harus melamar di instansi/sekolah masing-masing.
  2. Jika tidak ada formasi di sekolah anda berarti boleh melamar di sekolah lain. Contoh Pak Andi honorer di SD A tetapi di SD A tidak ada formasi, yang ada formasi di SD B, maka Pak Andi boleh daftar di SD B.
  3. Jika di sekolah anda ada formasi tetapi kualifikasi tidak sesuai contoh guru SD tapi ijazah tidak linier, Bahasa Inggris atau lainnya maka mendaftar di formasi yang sesuai kualifikasi pendidikannya. Contoh Pak Andi honorer di SD A tetapi memiliki ijazah IPA, maka Pak Andi tidak boleh mendaftar di SD A tetapi ikut di formasi SMP yang membuka formasi ijazah IPA.
  4. Ada 3 guru honorer di SD A, di SD A formasinya tersedia 1, maka 3 guru ini harus mendaftar di SD A. Mereka tidak bisa mendaftar di SD lain. 1 peserta akan mengisi kekosongan formasi sementara 2 yang tidak lolos masih bisa ikut tes tahap 2 dan 3.
  5. Tes tahap 1 dan 2 tidak boleh lintas kabupaten. Tes tahap 3 boleh lintas kabupaten.

Modul ini diberikan sesuai dengan modul yang telah dikeluarkan oleh Kemendikbud yang bisa anda gunakan sebagai bahan belajar mandiri seleksi ASN PPPK Tahun 2021

catatan : jika anda merasa kesulitan untuk mendownload modul silahkan minta bantuan kepada operator sekolah anda.

http://bit.ly/ModulPPPK_Kemendikbud

Modul PPPK TK/PAUD
https://tinyurl.com/5y748chh
Modul PPPK Guru Kelas SD
https://tinyurl.com/8vr3ff5s
Modul PPPK Pendidikan Luar Biasa (PLB/SLB)
https://tinyurl.com/j8v9pxt9
Modul PPPK PJOK SD
https://tinyurl.com/juxsaa8s
Modul PPPK PJOK SMP/SMA/SMK
https://tinyurl.com/3k8utddb
Modul PPPK Matematika
https://tinyurl.com/nj4sch2e
Modul PPPK Bahasa Indonesia
https://tinyurl.com/stpbwky3
Modul PPPK Bahasa Inggris
https://tinyurl.com/2sakpfk
Modul PPPK PPKn
https://tinyurl.com/2y8mesxk
Modul PPPK Informatika
https://tinyurl.com/ys5zatd6
Modul PPPK Bimbingan Konseling
https://tinyurl.com/yubnwy7d
Modul PPPK IPS Ekonomi
https://tinyurl.com/37jua4e6
Modul PPPK IPS Geografi
https://tinyurl.com/cmp6bj5c
Modul PPPK IPS Sejarah
https://tinyurl.com/6nxk2m4z
Modul PPPK IPS Sosiologi
https://tinyurl.com/yyztc6b9
Modul PPPK IPA Biologi
https://tinyurl.com/paf2n2j7
Modul PPPK IPA Fisika
https://tinyurl.com/5h8vzuct
Modul PPPK IPA Kimia
https://tinyurl.com/akxmhxdk
Modul PPPK Seni Teater
https://tinyurl.com/286yn4vj
Modul PPPK Seni Rupa
https://tinyurl.com/3b3hmr7j
Modul PPPK Seni Tari
https://tinyurl.com/4s56p387
Modul PPPK Seni Musik
https://tinyurl.com/u9r7rsey
Modul PPPK Biologi
https://tinyurl.com/2fd47rxu
Modul PPPK Fisika
https://tinyurl.com/y7na59ea
Modul PPPK Kimia
https://tinyurl.com/dpseadjw
Modul PPPK Ekonomi
https://tinyurl.com/42hb4rbd
Modul PPPK Geografi
https://tinyurl.com/sn8fh4yr
Modul PPPK Sejarah
https://tinyurl.com/e2bnm7tx
Modul PPPK Sosiologi
https://tinyurl.com/r8j8kbuv
Modul PPPK Bahasa Arab
https://tinyurl.com/yp9b824b
Modul PPPK Bahasa Mandarin
https://tinyurl.com/33n7p9bt
Modul PPPK Bahasa Jerman
https://tinyurl.com/xn2tbk26
Modul PPPK Bahasa Jepang
https://tinyurl.com/3c2z9f5r
Modul PPPK Bahasa Prancis
https://tinyurl.com/bnrffv6e

Kurikulum Kondisi Khusus

Salam Kurikulum….! (Ini adalah salam mode baru). Selamat malam Bp dan Ibu praktisi pendidikan Sumatera Barat. Semoga kito sadonyo tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Pendemi ini makin menjadi2. Laporan ttg kasus positif di Sumbar akhir2 ini cenderung meningkat.
Sementara itu kito tetap harus bergerak melaksanakan amanah negara, mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas yg sungguh2 sangat berat dalam situasi mode kini ko. Namun insyaAllah tentu akan menjadi amal kebajikan yg semakin tinggi nilainya. Wallahualam.

Kementerian menerbitkan KepmendikbudRI Nomor 719/P/2020 ttg Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Sekolah dlm kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yg sesuai dgn kebutuhan pembelajaran peserta didik.

Sekolah diberikan fleksibilitas utk memilih bentuk pelaksanaan kurikulum.

Dalam kondisi bantuak nan sebagian besar kito alami, kawan2 bisa memilih salah satu (dapek sambilan biaso e) :
1) tetap mengacu pd Kurikulum Nasional;
2) menggunakan kurikulum darurat; atau
3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yg disiapkan oleh Kemendikbud merupakan penyederhanaan dari kurikulum nasional. Pada kurikulum tersebut dilakukan pengurangan KD utk setiap mapel. Jadi kawan2 guru dan siswa bisa fokus ka kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat utk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya.

Alahamdulillah Kemendikbudpun menyediakan modul2 pembelajaran utk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yg diharapkan dapat membantu proses belajar dari rumah dengan mencakup uraian pembelajaran berbasis aktivitas untuk guru, orang tua, dan peserta didik.

Hal yg perlu diperhatikan adalah: dari opsi yang dipilih, siswa tdk dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum utk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran
Utk membantu siswa yg terdampak pandemi dan berpotensi tertinggal, guru perlu melakukan asesmen diagnostik dan non diagnostik.
Asesmen dilakukan di semua kelas secara berkala utk mendiagnosis kondisi kognitif dan non-kognitif siswa sebagai dampak PJJ

Asesmen non-kognitif ditujukan utk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional siswa, spt kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, kesenangan siswa selama belajar dari rumah, serta kondisi keluarga siswa.

Asesmen kognitif ditujukan utk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran siswa. Hasil asesmen digunakan sebagai dasar pemilihan strategi pembelajaran dan pemberian remedial atau pelajaran tambahan utk peserta didik yg paling tertinggal.
Keluhan teman2 guru di beberapa sokolah yg kebetulan ambo junjungi antara lain, ado beberapa (kalau ndak buliah disebutkan banyak) siswa yg sama sekali tidak mengumpulkan tagihan tugas. Padahal tugas yg diberikan guru tsb sudah dirancang seminimal mungkin. Namun siswa yg “beberapa” tadi tidak memberikan respon apapun (kasus ini pd sekolah dg moda luring). “Baa caro ma agiah nilainyo anak mode ko, pak?” tanya guru tsb. Dan sampai kini alun ambo jawab.

Pemerintah juga melakukan relaksasi peraturan utk guru dlm mendukung kesuksesan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Guru tidak lagi diharuskan utk memenuhi beban kerja 24 jam tatap muka dalam satu minggu sehingga guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif kepada siswa tanpa perlu mengejar pemenuhan jam. Ini secara explisit disebutkan dalam Kepmendikbud 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendisiskan dalam Kondisi Khusus.

Kerja sama semua pihak mesti terus dilakukan. Orang tua diharapkan dapat aktif berpartisipasi dlm kegiatan proses belajar mengajar di rumah, guru dapat terus meningkatkan kapasitas untuk melakukan pembelajaran interaktif, dan sekolah dapat memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan metode yang paling tepat.

Berikut link untuk mengunduh KI/KD Kurikulum Kondisi Khusus. (Semoga bisa membantu kawan2 guru di kelas baik maya maupun nyata)

https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/6JTP3ZqjX5Rk6F7

https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/Zn5eykKJnRxB9Gr

https://simpandata.kemdikbud.go.id/index.php/s/Srb8mZTTzHAmdG9

Semoga bermanfaat

Salam olaah raga.

Eh, Salam Kurikulum…..!

TATA CARA MEMPEROLEH SERTIFIKAT PENDIDIK BAGI GURU DALAM JABATAN (1)

Alhamdulillah, akhirnya Menteri Pendidikan, Mas Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan peraturannya tentang tata cara memperoleh sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan. Permendikbud nomor 38 tahun 2020 ini akan menjadi acuan bagi teman-teman guru dalam mendapatkan sertifikat profesi.

Mari kita cermati Permendikbud ini. Sehingga diharapkan teman-teman bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin.

Teman’s, sebagaimana jamaknya, Peraturan ini diawali dengan dasar, mengingat, menimbang dan memutuskan. Pada bagian ke dua terdiri dari definisi definisi. Dan pada bagian lain diuraikan prosedur mendapatkan sertifikat.

Sertifikat pendidik adalah bukti formal pengakuan atas profesionalitas guru. Dalam Bab I pasal 1 angka 1 “……bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.”

Untuk membantu teman-teman guru memperoleh pengakuan formal tersebut, pemerintah meyelenggarakan program khusus yakni program PPG-DJ (Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan). Artinya program ini ditujukan kepada teman-teman yang nota bene sudah menjadi guru. Baik di sekolah negeri maupun pada sekolah swasta, termasuk guru PAUD. So pasti ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk dapat mengikuti program ini.

Teman-teman guru, baik yang ASN maupun yang honorer bisa meengikuti program ini dengan beberapa persyaratan yakni

1. Memilik ijazah S1/D-IV

2. Telah menjadi guru semenjak paling kurang Desember 2015

3. Bertugas pada sekolah negeri atau sekolah swasta

4. Terdaftar pada Dapodik Kemendikbud

5. Memiliki NUPTK

Di samping itu teman-teman juga mesti memiliki akun pada aplikasi SIM PKB. Sebaiknya teman-teman aktif dalam kegiatan MGMP di daerah masing-masing.

Khusus untuk teman-teman yang honorer baik pada sekolah negeri maupun sekolah swasta, harus memilik surat Perjanjian Kerja (PK) atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). PK atau KKB adalah perjanjian tertulis antara guru dengan penyelenggara pendidikan. Perjiaan itu harus mengandung prinsip kesetaraan dan kesejawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan

Program PPG-DJ adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kempetensi sebagai guru. Tentu teman teman masih ingat bahwa ada minimal empat (4) kompetensi guru; pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Ke-empat kopetensi inilah yang akan diupayakan bisa semakin baik sehingga akhirnya siswa kita di kelas memperoleh manfaat.

Program ini rencananya akan diselenggarakan oleh LPMP bekerjasama dengan sekolah dengan tahapan sebagai berikut:

1. Penetapan kuota secara nasional.

2. Sosialisasi

3. Penerimaan mahasiswa program PPG

Pada tahap penerimaan terdapa tiga fase yakni

1. Pendaftaran

2. Seleksi

3 pengumuman

Fase pedaftaran.

Teman-teman yang sudah aktif d MGMP serta telah meemiliki aun pada aplikasi SIM PKB nantinya bisa mendaftarkan diri dengan mengunggah dokumen ijazah serta SK pengangkatan sebagai guru.

Besambung….